CLOUD COMPUTING, MOBILE COMPUTING, UBIQUITOUS COMPUTING, NANO SCIENCE, DAN GRID TECHNOLOGY.

CLOUD COMPUTING, MOBILE COMPUTING,
UBIQUITOUS COMPUTING, NANO SCIENCE, DAN GRID TECHNOLOGY.

1. Cloud Computing
     Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses (login). Penerapan komputasi awan saat ini sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan IT terkemuka di dunia. Sebut saja di antaranya adalah Google (google drive) dan IBM (blue cord initiative). Sedangkan di Indonesia, salah satu perusahaan yang sudah menerapkan komputasi awan adalah Telkom (Anggi, pusatteknologi.com).



Ada 4 (empat) model penyebaran (deployment) dalam komputasi awan: (1) public cloud, (2) private cloud, (3) hybrid cloud, dan (4) community cloud. Public cloud penggunaannya hampir sama dengan shared hosting, di mana dalam 1 (satu) server ada banyak pengguna. Private cloud hanya ada 1 (satu) pengguna dalam server. Hybrid cloud dapat digunakan untuk public atau private cloud. Sedangkan community cloud dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang memiliki kesamaan kepentingan (Ulum, 2015, blog.wowrack.co.id). Model penyebaran komputasi awan kadang sering disebut sebagai cloud storage.
Komputasi awan menjawab masalah dan tantangan IT. Sebut saja di antaranya adalah masalah tingginya anggaran investasi IT dan rencana pemulihan bencana (Disaster Recovery Plan, DRP) sebagai bagian dari business continuity. Kedua masalah tersebut dapat terjawab dengan baik oleh komputasi awan. Masalah lainnya, seperti tingginya tuntutan kebutuhan perusahaan, dapat terjawab dengan baik oleh komputasi awan dengan cara ketangkasan dalam pengembangan (seagate.com).
Beberapa pertimbangan utama sebelum beralih ke komputasi awan: (1) ketersediaan dan kecepatan internet, (2) kontrak jaminan tingkat pelayanan (Service Level Agreement, SLA), (3) komitmen/kesungguhan pelayanan penyedia jasa, (4) pengalaman penyedia jasa (khususnya di bidang komputasi awan), (5) on demand self service, (6) komputer server down, (7) keamanan dan privasi, (8) lokasi data dan yurisdiksi/ketetapan hukum, (9) backup data dan DRP, dan (10) biaya yang akan dikeluarkan.
Dengan adanya komputasi awan, jumlah komputer beserta sejumlah perangkat infrastruktur yang melekat dapat dihilangkan/dikurangi secara signifikan. Pergeseran tren perusahaan dalam membeli serta memelihara server dan aplikasi on-premise yang mahal, bergerak menuju ke bentuk metode penyewaan IT, sesuai dengan kebutuhan (cloudindonesia.com).

2. Mobile Computing
Mobile Computing adalah sebuah paradigma baru dalam kemajuan teknologi yang dapat melakukan komunikasi dengan jaringan  nirkabel sehingga user mampu melakukan perpindahan.
Sekumpulan hardware, data dan perangkat lunak aplikasi yang mampu berpindah tempat.
Kelas tertentu dalam sistem terdistribusi dimana beberapa node dapat bergerak bebas dan melakukan koneksi pada jaraingan yang berbeda.


3. UBIQUITOUS COMPUTING
    Ubiquitous Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi. Yang pertama adalah konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak orang bersamaan (one computer, many people). Sekarang kita berada pada era personal computer (komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing mesin yang dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi semakin murah dan menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous Computing dan menjadi era “one person, many computers”.
   Mark Weiser menjelaskan Ubiquitous Computing merupakan sebuah model/konsep interaksi manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana proses informasi keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, seseorang yang “menggunakan” Ubiquitous Computing melibatkan banyak sistem komputasi berikut device (peralatan/mesin)-nya, namun secara tidak sadar dia menggunakan peralatan tersebut dikarenakan sudah sangat membaur dengan lingkungannya. Model seperti ini adalah pengembangan dari paradigma desktop computing.



4. Nano Science
   Teknologi nano adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengontrol zat, material dan sistem pada skala nanometer, sehingga menghasilkan fungsi baru yang belum pernah ada. Ukuran 1 nanometer adalah 1 per satu miliar meter yang berarti 50.000 kali lebih kecil dari ukuran rambut manusia.
Dengan teknologi ini kita dapat membuat zat menjadi ukuran yangsangat kecil, dan karena itu pula maka sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang kita inginkan. Di Indonesia, teknologi nano masih terasa asing.
5. Grid Technology
   Grid Computing adalah salah satu teknologi terbaru yang layak untuk dipelajari. Grid Computing mampu menyelesaikan berbagai macam permasalahan komputasi yang membutuhkan sumber daya besar. Salah satu  project besar yang dikerjakan dengan Grid Computing ini adalah project untuk mencari obat dari berbagai penyakit, seperti kanker. Kenapa disebut project besar? karena untuk menemukan obat dari suatu penyakit, dibutuhkan banyak tenaga komputasi yang sangat besar.
Mengingat harga super komputer yang begitu mahal, maka grid computing ini memungkinkan kepada pihak-pihak terkait untuk dapat sharing resource baik berupa server, maupun data yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut. Selama beberapa bulan ke depan saya akan menulis tentang komputasi grid  (grid computing) dari pengertian grid computing sampai pembahasan mendalam tentang teknologi grid computing tersebut.



Daftar Pustaka
https://sis.binus.ac.id/2016/12/16/cloud-computing/

https://adrianstarkblog.wordpress.com/2016/04/14/definisi-dari-mobile-computing-aplikasi-yang-menggunakan-mobile-computing-dan-perusahaan-yang-menggunakan-mobile-computing/

https://azuharu.net/teknologi-grid-computing-dan-globus-toolkit/

Komentar

Postingan Populer